Postingan

Gambar
Tari Tanggai Tari tanggai adalah sebuah tarian yang disajikan untuk menyambut tamu yang telah memenuhi undangan. Tari tanggai biasanya dipertontonkan dalam acara pernikahan adat daerah Palembang. Tari tanggai menggambarkan keramahan, dan rasa hormat masyarakat Palembang atas kehadiran sang tamu dan dalam tari ini tersirat sebuah makna ucapan selamat datang dari orang yang mempunyai acara kepada para tamu. Tari tanggai memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya. Perbedaannya adalah Tari tanggai dibawakan oleh 5 orang sedangkan tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 orang dan perlengkapan penari Gending Sriwijaya lebih lengkap dibandingkan dengan Tari tanggai. Penari tari Tanggai menggunakan pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau ramai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga dan kerana tanggai yang dipakai penari, maka tari ini dinamakan tari tanggai. T
Gambar
• Keunikan Tari Caci Tari Caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja)[1] dan ritual tahun baru(penti), upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting. Seorang laki-laki yang berperan sebagai pemukul (disebut paki) berusaha memecut lawan dengan pecut yang dibuat dari kulit kerbau/sapiyang dikeringkan. Pegangan pecut juga dibuat dari lilitan kulit kerbau. Di ujung pecut dipasang kulit kerbau tipis dan sudah kering dan keras yang disebut lempa atau lidi enau yang masih hijau (disebut pori). Laki-laki yang berperan sebagai penangkis (disebut ta’ang), menangkis lecutan pecut lawan dengan perisai yang disebut nggiling dan bus

- TARI SEMBAH SIGEH PENGUNTEN LAMPUNG – (LAMPUNG TRADITIONAL DANCE)

Gambar
  SEJARAH SINGKAT Tari sembah Sigeh Penguten adalah tari tradisional indonesia yang berasal dari propinsi lampung. Tarian ini pada awalnya bernama tari sembah. Namun terlah begitu banyak jenis tarian sembah, maka untuk membedakannya kemudian di bakukan menjadi tari Sigeh Penguten. Namun pada perjalanannya, akhirnya tarian ini dikenal dengan istilah tari sembah sigeh penguten. Tari sembah Sigeh Penguten merupakan tari adat budaya lampung yang berasal dari suku Pepadun. Semula tarian ini di persembahkan  untuk menyambut kedatangan para raja dan tamu-tamu istimewa. Sebagai cara menunjukan keramahan dan penghormatan. Mungkin karena hal ini kemudian tari sembah sigeh penguten identik sebagai tari penyambutan. Selain diperagakan diupacara-upacara adat serta upacara penyambutan tamu agung, tari sembah juga sering di peragakan di acara pernikahan adat Lampung, fungsinya tetap sama yaitu sebagai upacara penyambutan untuk para tamu yang hadir di acara terse

TRADISI BAU NYALE SUKU SASAK DI LOMBOK

Gambar
Tradisi Bau Nyale Suku Sasak di Lombok Salah satu kebudayaan suku Sasak di Lombok adalah tradisi Bau Nyale. Ini merupakan salah satu tradisi sekaligus identitas suku Sasak. Oleh sebab itu, tradisi ini masih tetap dilakukan oleh suku Sasak sampai sekarang. Bau Nyale biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pesisir  pantai  di pulau Lombok selatan, khususnya di  pantai  selatan Lombok Timur seperti pantai Sungkin, pantai Kaliantan, dan Kecamatan Jerowaru. Selain itu, juga dilakukan di Lombok Tengah seperti di pantai Seger, Kuta, dan pantai sekitarnya. Saat melakukan tradisi ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai hiburan pendamping.   Tradisi ini adalah kegiatan menangkap cacing laut dengan serok. Budaya ini hanya digelar dua kali dalam setahun dalam setahun. Dimana pada penangkapan pertama di sebut dengan nyale tunggak dan penangkapan kedua di namakan nyake poto . Nyale tunggak merupakan nyale-nyale yang keluarnya pada bulan kesepuluh sedangkan

TARI LENSO MALUKU

Gambar
Sejarah Tari Lenso Tari Lenso sudah ada sejak bangsa  Portugis  datang ke Maluku. Konon tarian ini dulunya merupakan tarian yang berasal dari bangsa Portugis, kemudian dikembangkan dan diadaptasi dengan budaya masyarakat lokal di sana. Setelah bangsa Portugis meninggalkan Maluku, tarian ini masih terus ditarikan oleh masyarakat di sana, hingga akhirnya menjadi suatu tradisi dan berkembang seperti sekarang ini.                           Kata “ Lenso ” sendiri berasal dari bahasa setempat yang berarti “ sapu tangan ”. Karena dalam Tari Lenso para penari menari dengan menggunakan sapu tangan sebagai atribut manarinya, sehingga banyak yang menyebutnya Tari Lenso. Tari Lenso  tidak hanya dikenal di masyarakat Maluku saja, namun juga dikenal di kalangan masyarakat  Minahasa, Sulawesi Utara . Namun, Tari Lenso di Minahasa dan di Maluku sedikit berbeda. Di Minahasa, Tari Lenso biasanya ditarikan oleh penari pria dan wanita, untuk atribut yang digunakan biasanya menggunakan selend
Gambar
• Pantai Ora, Surga Eksklusif yang Tersembunyi di Maluku Tengah Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak sekali tempat wisata alam keren. Hanya saja, akses yang masih sulit membuat wisatawan berpikir dua kali untuk berlibur disini. Seperti umumnya daerah timur Indonesia, ketika membicarakan wisata maka 80% nya adalah berbicara soal wisata alam. Baik itu wisata gunung atau pantai. Pantai Ora memiliki taman bawah laut yang sangat indah, pantai yang bersih dan air laut yang jernih membuat Pantai Ora layaknya kaca karena kita bisa melihat bebatuan karang dari atas. Pantai Ora memang terkenal dengan keindahan bawah laut, bahkan saking indah banyak wisatawan menyebut Pantai Ora mirip dengan pantai yang ada di Maladewa. Keunggulan Pantai Ora adalah pasir yang putih bersih, air laut yang berwarna biru kehijauan dan jernih, serta kekayaan terumbu karang dan biota laut. Untuk bisa melihat keindahan bebatuan karang di Pantai Ora kita tidak perlu menyelam te